Friday, October 21, 2011

Jembatan Cinta, Coban Pelangi

"Eh, ternyata cuman seperti ini ya rupa dari Jembatan Cinta....".

Awal mula, saya merasa sedikit kecewa dengan penampilan dari jembatan yang banyak dibicarakan orang ini. Namun, kekecewaan itu tidak lantas membuat hati saya merasa tidak puas. Ternyata masih banyak sisi-sisi lain di sekitar jembatan tersebut yang bisa saya nikmati.

Jembatan Cinta, sebenarnya bukan nama resmi sebuah jembatan. Menurut saya, ini sekedar julukan orang-orang yang ingin mempopulerkan salah satu sudut wisata yang tidak jauh di wana wisata Air Terjun Coban Pelangi.

Dengan arsitek yang hanya mengandalkan bahan dasar bambu, bentuk jembatan ini tidak jauh beda dengan jembatan bambu pedesaan-pedesaan pada umumnya. Berdiri di atas sebuah sungai jernih berlebar sekitar 4 meter sebagai titik lanjut setelah terhempas dari tingginya Coban Pelangi.

Ternyata keindahan yang ada ditempat ini harus terkotori dengan kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan. Saat saya kesini, saya menemui beberapa pelajar, 3 pasang pelajar tepatnya, dengan seragam yang masih melekat di tubuh mereka tengah bermesraan tanpa memperdulikan orang lain yang lewat.

Mungkin mereka biasa melakukan itu, hanya saja saya sebagai pengunjung merasa risih dengan pemandangan yang terlihat. Ah, sayang sekali...

Sungai-sungai disini bening sekali. Segar dan dingin. Saya turun ke dalam sungai untuk merasakan lembutnya aliran air diantara sela-sela kaki saya. Suaranya gemericik lantaran banyak bebatuan disitu. Sungainya tidak terlalu dalam, paling dalam hanya selutut saya.

Hmmm, eksotis suasana Jembatan Cinta memang sangat saya rasakan sebagai kejutan awal sebelum menuju ke wisata utama, yakni Air Tejun Coban Pelangi.

English:
"Uh, yes it cuman such a way from the Jembatan Cinta ....".

Beginning, I felt a little disappointed with the appearance of the bridge that many people talk about this. However, disappointment was not necessarily make me feel satisfied. Apparently there are many other sides around the bridge that I can enjoy.

Jembatan Cinta, is not actually the official name of a bridge. In my opinion, this is just a nickname people who wanted to popularize one of the corners that do not travel far in ecotourism Waterfall Coban Pelangi.

With architects who only rely on the basic materials of bamboo, the shape of the bridge is not much different from the bamboo bridge the rural-rural areas in general. Standing on a crystal clear river berlebar about 4 meters as a point of high-up after crashing Coban Pelangi.

It turns out that there is beauty in this place must be doped with activities that are not supposed to do. When I come here, I met a few students, three pairs of students precisely, with a uniform that linger in the middle of making out their bodies regardless of other people passing by.

Maybe they used to do it, it's just me as a visitor feel uncomfortable with views that look. Ah, too bad ...

The rivers here at all nodes. Fresh and cold. I fell into the river to feel the softness of the water flow between the sidelines of my foot. His voice was gurgling because a lot of rocks there. The river is not too deep, at least in my knee only.

Hmmm, exotic atmosphere Jembatan Cinta is really how I feel as a surprise early before heading to the main tourist attractions, namely Coban Pelangi Air Tejun.